Kementrian Agama melalui Dirjen Bimas Islam Direktorat Urusan
Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah, Kasubdit Bina Faham Keagamaan Islam dan Konflik,
menaruh perhatian atas maraknya kasus-kasus konflik yang berlatar faham/aliran keagamaan
di Indonesia. Konflik tersebut muncul dikarenakan perbedaan cara pandang dalam
melihat dan memahami ajaran agama oleh masing-masing orang. Hal ini kemudian memicu gesekan dan atau ketidakberterimaan
masyarakat atas ekspresi ritual keagamaan berbeda dan tidak biasa, yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan faham atau aliran yang berbeda dengan
yang diyakini masyarakat pada umumnya.
“Tidak jarang kasus-kasus semacam ini menimbulkan gejolak
dimasyarakat, sehingga kelompok warga yang memiliki faham dan keyakinan berbeda
berujung pengusiran, intimidasi, stigma, didiskriminasi bahkan harus berhadapan
dengan hukum”, jelas Kasubdit Bina Faham Keagamaan Islam dan Konflik Dra. Hj. Tutik
Sobariah, M.Hum, ketika berkunjung di kantor Lakpesdam PWNU NTB, minggu
(18/10/2020).
Munculnya kasus-kasus semacam ini harus diantisipasi dan tidak boleh dibiarkan. Harus ada upaya dan pedekatan yang humanis dan mengutamakan dialog dalam menangani kasus-kasus semacam itu ditengah masyarakat. Jangan sampai ada tindakan main hakim sendiri sehingga merugikan orang lain maupun kepentingan masyarakat yang lebih luas, pinta wanita berdarah Aceh ini. Kita harus mendalami kenapa dan apa motif kelompok-kelompok tersebut muncul ?. Sehingga dalam bertindak dan mengambil keputusan hendaknya lebih hati-hati, tambahnya.
Untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya kelompok semacam itu, maka peran serta masyarakat sangat dibutuhkan, menjadi mitra dan membantu pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama. Untuk mendeteksi keberadaan dan aktivitas mereka ditengah masyarakat. Dengan begitu pemerintah bisa mengambil langkah-langkah preventif untuk melakukan pembinaan, pemberdayaan dan mendata mereka, supaya bisa hidup rukun dan berdampingan serta tidak menimbulkan masalah ditengah-tengah masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, Kementrian Agama menggandeng Lakpesdam NU NTB,melakukan pemetaan dan penanganan terhadap kelompok yang diduga menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
“Kami menyambut baik upaya pihak Kementrian Agama mengajak Lakpesdam NU menjadi mitra dalam melakukan pemetaan dan penanganan kelompok yang diduga menimbulkan keresahan di masyarakat”, ungkap Sekertaris Lakpesdam NU NTB, Apipuddin.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Dra. Ida Suriati, M.Hi, Hj. Eka Muktatiah dari
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB dan jajaran pengurus Lakpesdam
PWNU NTB. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pemberian piagam
penghargaan kepada Kasubdit Bina Faham Keagamaan Islam dan Konflik Dra. Hj. Tutik
Sobariah, M.Hum oleh Ketua Lakpesam PWNU NTB.